Banner Iklan

SMAN 1 Singosari, Satu-satunya Sekolah Negeri dengan Program Diniyah

Anis Hidayatie
08 Oktober 2025 | 10.05 WIB Last Updated 2025-10-08T03:06:41Z


SMAN 1 Singosari, Satu-satunya Sekolah Negeri dengan Program Diniyah, Menumbuhkan Kompetensi Religius Siswa

MALANG – Di tengah maraknya tantangan moral generasi muda, SMAN 1 Singosari tampil berbeda. Sekolah ini menjadi satu-satunya SMA negeri di Kabupaten Malang yang memiliki program Diniyah —sebuah kegiatan pendidikan keagamaan yang terintegrasi dengan aktivitas sekolah. Program ini tidak sekedar mengajarkan ilmu agama, namun juga membentuk karakter dan kompetensi religius siswa secara berkelanjutan.

Gagasan program ini telah muncul sejak tahun 2013 , ketika masjid sekolah mulai difungsikan sebagai tempat salat Jumat. Dari situ, muncul semangat untuk memperjuangkan kegiatan keagamaan lima waktu di lingkungan sekolah.

Dari situ kami berpikir bagaimana cara merawat jamaah ini agar tetap positif. Akhirnya kami mengisi waktu mereka dengan kegiatan keagamaan,” ungkap salah satu guru penggerak program Zainal Fanani  Humas SMAN 1 Singosari sejak pada JatimSatuNews. Selasa 7/10/2025.

Dari kegiatan sore hari, berkembanglah rutinitas malam, hingga akhirnya beberapa siswa memutuskan untuk menginap di lingkungan sekolah . Tahun 2015 menjadi tonggak awal terbentuknya asrama kecil bagi siswa putri , yang kemudian berkembang menjadi asrama permanen pada tahun 2017 karena meningkatnya minat siswa untuk mengikuti kegiatan diniyah.

Kini, setiap pagi pukul 06.30, seluruh siswa muslim langsung menuju masjid sekolah untuk melaksanakan salat Dhuha dan doa bersama . Sementara itu, siswa non-Muslim juga mendapatkan ruang ibadah masing-masing—baik Katolik, Kristen, maupun Hindu—sehingga seluruh warga sekolah dapat memulai hari dengan suasana spiritual yang harmonis.

Program peningkatan kompetensi keagamaan ini bukan sekedar kegiatan tambahan, melainkan bagian wajib bagi seluruh siswa kelas X (sepuluh) . Mereka mengikuti pendidikan diniyah selama satu tahun penuh dan memperoleh Sertifikat Kompetensi Ujian (SKU) dengan tiga jenjang karir:

  • Ula (dasar)
  • Wustha (menengah)
  • Ulya (lanjutan)

Targetnya jelas—bukan mengejar kemampuan tertinggi, melainkan menyesuaikan dengan kemampuan spiritual dan akademik setiap siswa.

"Di semester pertama mereka wajib menyelesaikan tiga jenjang dasar. Semester dua lanjut ke Mustofa dan Kuliah, hingga nanti lulus dengan kemampuan Ulya. Anak-anak yang sudah sampai tingkat ini kami siapkan menjadi pemateri keputrian atau khotib Jumat , sesuai dengan bidangnya," jelas Guru pembimbing Nurul.

Lebih dari sekadar teori, program diniyah di SMAN 1 Singosari terbukti mampu membentuk karakter siswa yang sopan dan berakhlak . Tradisi salaman kepada guru setiap pagi menjadi budaya positif yang lahir dari pelatihan ini.

“Dulu anak-anak masih cuek. Tapi sekarang, setiap ketemu guru pasti salim. Itu bukan sekadar formalitas, tapi sudah jadi kebiasaan yang bermakna,” tutur perempuan yang biasa dipanggil Bu Nurul.

Kegiatan ini juga membangkitkan semangat para guru untuk tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi teladan dan pendamping spiritual bagi siswa .

“Saya merasa mengajar di sini itu bukan sekadar datang dan pulang. Ada nilai tambah yang kami bawa, nilai keagamaan dan kemanusiaan. Ini yang menjadikan SMAN 1 Singosari sangat istimewa,” tambahnya.

Dengan jumlah siswa mencapai 1.250 orang , SMAN 1 Singosari menjadi salah satu sekolah favorit di Kabupaten Malang. Dari sekitar 1.500 pendaftar setiap tahun , hanya 450 siswa terbaik yang berhasil lolos seleksi melalui berbagai jalur seperti afirmasi, akademik, dan domisili.

Meski begitu, menjadi bagian dari SMAN 1 Singosari bukan sekedar prestasi akademik. Sekolah ini menuntut komitmen untuk menjaga nilai-nilai spiritual dan karakter unggul.

“Kami ingin mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam iman dan akhlaknya,” tutup Bu Nurul.

Kini, program Diniyah telah menjadi identitas khas SMAN 1 Singosari . Di tengah gempuran modernisasi, sekolah ini berhasil memadukan pendidikan umum dengan nilai-nilai pesantren , menciptakan suasana belajar yang seimbang antara ilmu dan iman.

Bagi SMAN 1 Singosari, keagamaan bukan sekadar label—tetapi napas kehidupan sekolah.



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • SMAN 1 Singosari, Satu-satunya Sekolah Negeri dengan Program Diniyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now