PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Skandal pelecehan seksual melibatkan tokoh agama dan masyarakat mencuat di Desa Plososari, Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan.
Seorang korban berinisial N, anak yatim yang ibunya sakit-sakitan, mengalami pelecehan seksual. Dilakukan oleh H. N H, ketua sekaligus pemilik sebuah Yayasan pendidikan keagamaan .
Korban adalah seorang santri putri berusia 14 tahun dari warga Tanah Celeng Desa Plososari. N harus merasakan ketakutan dan penderitaan akibat perbuatan tidak senonoh yang dilakukan oleh sosok yang seharusnya jadi panutan masyarakat.
H. N H, yang selama ini dihormati sebagai tokoh masyarakat, kini terjatuh dari pijakan kehormatannya setelah terungkapnya aib yang disembunyikan dengan melakukan perbuatan tercela terhadap korban yang seharusnya dilindungi.
Kepolisian setempat telah mendapatkan laporan sejak 18 April 2024, investigasi intensif terkait kasus dilakukan, termasuk visum dengan hasil yang keluar hari ini.
Ditemui di Polresta Pasuruan, N ditemani kawan dan keluarga mengambil hasil visum. Membiayai sendiri proses visum senilai lebih 400 ribu pihak keluarga mendesak polisi untuk segera melakukan penangkapan terhadap H. NH.
"𝙎𝙖𝙮𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙢𝙖𝙪 𝙙𝙖𝙢𝙖𝙞, 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙠𝙪 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙙𝙞𝙝𝙪𝙠𝙪𝙢," tutur wanita keluarga korban.
Akan terus berjuang mendapatkan keadilan, keluarga korban bersikukuh tidak akan berdamai dengan pelaku kejahatan seksual ini.
"𝘿𝙞𝙖 𝙩𝙤𝙠𝙤𝙝 𝙖𝙜𝙖𝙢𝙖, 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙚𝙧𝙞 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙤𝙝 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙗𝙖𝙞𝙠. 𝙄𝙣𝙞 𝙢𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙨𝙚𝙩𝙖𝙣. 𝙈𝙚𝙧𝙪𝙨𝙖𝙠 𝙢𝙖𝙨𝙖 𝙙𝙚𝙥𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙣𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙚𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙖𝙥𝙖𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙠𝙤𝙧𝙗𝙖𝙣 𝙖𝙣𝙖𝙠 𝙮𝙖𝙩𝙞𝙢, 𝙠𝙤𝙠 𝙩𝙚𝙜𝙖," tuturnya pada JatimSatuNews Senin, 5 Mei 2024.
Masyarakat pun diharapkan turut mendukung proses hukum demi keadilan bagi korban yang telah mengalami tragedi yang tidak sepatutnya terjadi. Red
